- tentukan tema besar kita (contoh : hormat pada orang tua)
- lihat kembali tujuan pembelajaran yang ingin dicapai agar menjadi patokan utama dalam penyusunan materi
- siapkan berbagai buku (elektronik maupun manual) sebagai referensi baik yang primer seperti buku paket pelajaran ataupun yang sekunder (buku-buku penunjang lainnya).
- Susunlah skenario materi, berupa timeline materi dari A – Z
- Ambil point-point penting yang akan dijelaskan dalam slide
- Gunakan kalimat seefektif mungkin agar slide tidak dipenuhi oleh teks yang tidak dibutuhkan
- Hindari memberikan teks penjelasan yang panjang karena akan menjadikan slide terasa membosankan
- Tidak usah hawatir teks yang singkat tidak akan dipahami oleh audien karena masih ada penjelasan yang akan diberikan melalui rekam suara.
- Periksa kembali kelengkapan point-point materi yang akan disampaikan, dan terakhir
- Salin ke template powerpoint yang sudah ditentukan pada materi sebelumnya.
رَوْضَةُ الطَّالِبِيْنَ
Tamannya Siswa Pendidikan Agama Islam
Feature Top (Full Width)
Get All The Latest Updates Delivered Straight Into Your Inbox For Free!
Rabu, 01 Juli 2020
Menyusun Konsep Materi
Rabu, 20 Mei 2020
Minggu, 17 Mei 2020
PERNIKAHAN DALAM ISLAM
Keluarga Bahagia |
Selasa, 12 Mei 2020
BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR ALLAH
- hukum atau keputusan (Q.S. Surat An- Nisa’ ayat 65)
- mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
- kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
- perintah (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)
- Senantiasa bersabar.
- Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah.
- Bersikap optimis, bukan pesimis.
- Senantiasa bersikap tawakal.
- Menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya
- Bertawakal kepada Allah SWT
- Mengisi kehidupan dengan hal positif untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak
- Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.
- Mendekatkan diri kepada Allah swt.
- Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa
- Menghindarkan dari sifat sombong.
- Menenangkan jiwa.
- Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT (Q.S. Al Hadid ayat 22)
- Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm ayat 39 – 42)
- Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al Baqarah ayat 155 – 156 dan Ali Imran ayat 159)
- Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat 18)
Senin, 11 Mei 2020
BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT
Gambaran Kehancuran Bumi |
1. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Hari
akhir atau akhirat merupakan masa yang akan dihadapi seseorang setelah
berakhirnya kehidupan di dunia. Berbeda dengan kehidupan di dunia yang berakhir
dengan kematian, kehidupan di akhirat itu kekal tidak ada unjungnya.
Dengan
kata lain, kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan di
akhirat lebih utama dari kehidupan di dunia. Namun, Allah SWT dan Rasulullah
SAW memerintahkan manusia untuk meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.
Beriman
kepada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau akhir zaman pasti akan
terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan manusia akan
dibangkitkan di kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap amalan selama
hidup di dunia.
Sekarang
merenunglah. Amal apakah yang sudah Anda persiapkan untuk menghadapti Hari
Akhir?
Pada
Hari Akhir, setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya. Betapapun kecilnya
kebaikan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Demikian juga,
betapapun kecilnya keburukan seseorang, dia kaan mendaptkan balasan yang
setimpal.
Peristiwa
pembalasan amal manusia pasti akan terjadi pada Hari Akhir. Firman Allah SWT
dalam surat Al-Hajj [22] ayat 7 sebagai berikut.
“Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang,
tidak ada keranguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun
yang di dalam kubur”
Hari
Akhir atau kiamat terbagi menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
a.
Kiamat Sugra
Kiamat
Sugra merupakan kiamat kecil, yaitu kerusakan yang dialami sebagian alam setiap
waktu, seperti bencana alam, gunung meletus, banjir, kebakaran hutan, atau
meninggalnya manusia. Sebagaiman firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rahman [55]
ayat 26-27 sebagai berikut.
Semua
yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran
dan kemuliaan tetap kekal.
Selanjutnya
dalam Surah ali ‘Imran [3] ayat 185 Allah SWT berfirman.
iman
kepada hari akhir Qs Ali Imran 185
Setiap
yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan
dengan sempurna balasanmu.
b. Kiamat Kubra
Kiamat
Kubra merupakan kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam semesta dengan
segala isinya yang dimulai dengan tiupan pertama sangkakala Malaikat Israfil.
Bumi
berguncang dengan guncangan yang dahsyat diikuti dengan peristiwa kehancuran
seluruh alam.
Firman
Allah SWT dalam Surah Al-A’raf [7] ayat 187, yang artinya : “Mereka menanyakan
kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjai?” Katakanlah, “Sesungguhnya
pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang
dapat menjelaskan waktu terjadi-nya selain dia. (Kiamat) itu sangat berat(huru
haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu
kecuali secara tiba-tiba.” Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah
(Muahammad),”Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Alah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui””.
Kiamat
Kubra datang secara tiba-tiba, tetapi tanda-tandanya bisa dipelajari. Adapun
tanda-tanda kiamat kubra adalah sebagai berkut.
Tanda-tanda
kecil, antara lain :
·
Hamba sahaya
wanita melahirkan tuannya;
·
Penggembala
kambing hidup mewah di gedung yang megah;
·
Lenyapnya ilmu
pengetahhuan dan meluasnya kebodohan;
·
Banyak
perjudian, minuman keras, dan perzinaan;
·
Sulit
mendapatkan orang yang menerima sedekah;
·
Waktu berjalan
amat pendek.
Tanda-tanda
besar, antara lain:
·
Matahari terbit
dari barat;
·
Munculnya
dabbah (binatang raksasa);
·
Munculnya
dajjal;
·
Munculnya
ya’juj dan ma’juj (Kaum yang suka membuat kerusakan di muka bumi);
·
Turunnya Nabi
Isa A.S.
2. Peristiwa Setelah Hari Akhir
Setelah
Hari Akhir (kiamat kubra) ada beberapa peristiwa yang aka dialami oleh manusia.
Peristiwa tersebut, yaitu sebagai berikut.
a.
Yaumul Barzah
Yaumul
Barzah, yaitu hari penantian manusia di alam kubur (barzah) setelah mereka
mati. Alam barzah adalah alam yang menjadi batas atau perantara alam dunia dan
alam akhirat.
Di
alam inilah manusia menunggu Hari Kebangkitan. Selama menunggu hari kebangkitan,
semua harta dunia, orang tua, atau yang selama ini kita sayangi tidak akan ikut
menemani. Hanya amal sholeh dan ketaatan kepada Allah yang akan menemani kita.
b.
Yaumul Ba’as
Yaumul
Ba’as merupakan hari kebangkitan semua manusia yang telah meninggal dunia.
Setelah alam semesta mengalami kehancuran total, Malaikat Israfil meniup
kembali sangkakala untuk kedua kalinya. Kemudian, seluruh manusia akan bangkit
dari kuburnya tanpa seorangpun yang tertinggal.
Manusia
dihidupkan kembali dari kematian seperti sedia kala, meskipun mereka wafat
dalam keadaan terpotong-potong tubuhnya atau hancur, namun mereka akan
dihidupkan kembali dalam keadaan utuh.
Firman
Allah
SWT
dalam Surah An-Nahl[16] ayat 38, yang artinya, “Dan mereka bersumpah dengan
(nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh,”Allah tidak akan membangkitkan
orang yang mati.” Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai
suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Firman
Allah SWT dalam Surah Yasin [36] ayat 78-79, sebagai berikut.
iman
kepada hari akhir Qs yasin 78-79
Dan
dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata,
“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang
menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
c.
Yaumul Hasyr
Setelah
manusia dibangkitakan dari kuburnya, mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar tanpa
seorangpun yang ditinggalkan. Alam Mahsyar merupakan suatu tempat yang luasnya
tujuh kali luas langit dan bumi sehingga seluruh manusia pasti akan tertampung
di alam Mahsyar.
Di
alam Mahsyar, semua manusia menanti untuk diperhitungkan amalnya satu persatu.
Keadaan manusia dalam penantian tersebut sangat melelahkan. Matahari
seoral-olah di atas ubun-ubun sehingga mereka menglami kepanasan dan tidak
dapat berlindung, kecuali bagi orang yang beriman dan beramal saleh.
Mereka
akan mendapatkan syafat atau pertolongan dari Allah SWT sehingga mereka tenang
dan tidak mersakan panas. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Anam[6] ayat 22,
sebagai berikut.
iman
kepada hari akhir Qs Al Anam 22
Dan
(ingatlah), pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua kemudian Kami
berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Alah, “Dia manakah
sesembahan-sesembahanmu yang dahulu kamu sangka (sekutu-sekutu Kami)?
d.
Yaumul Hisab
Setelah
manusia dikumpulkan di alam Mahsyar, Manusia diperiksa dan diperhitungkan
setiap amal perbuatannya satu persatu. Betapapun kecil dan sederhana alam yang
mereka lakukan, akan diperhitungkan secara teliti tanpa satu pun yang
dilewatkan.
Pada
saat itu, mulut manusia akan dikunci dan ditutup rapat, hanya anggota tubuh
yang akan berbicara.
Adapun
amal perbuatan manusia yang pertama kali akan dihisab ialah shalat. Apabila
manusia selam hidupnya tidak pernah salat, mereka akan ditempatkan di dalam
Neraka Saqar. Bagi mereka yang melalaikan salat akan ditempatkan di dalam
Neraka Wail.
Pada
hari perhitungan tersebut semua amal manusia akan diperhitungkan secara adil.
Meskipun amalnya seberat butiran atom, akan tetap dihisab. Hal ini sebagaiman
firman Allah SWT dalam Al Quran surah Al Mujadilah [58] ayat 6, yang aritinya :
“Pada
hari itu mereka semuanya dibangkitakn Allah, lalu diberikan-Nya kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal perbuatan),
meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,”
Begitu
juga firman Allah SWT dalam surah Al Insyiqaq [84] ayat 7-8 sebagai berikut.
Maka
adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kannya, maka dia kan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.
Firman
Allah SWT dalam Surah Al-Haqq [69] ayat 25 sebagai berikut.
Dan
adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata,
“Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.
e. Yaumul
Mizan
Setelah
manusia diperhitungkan amal perbuatannya, kemudian amal mereka ditimbang dengan
seadil-adilnya tanpa seorang pun yang dirugikan. Tidak ada seorng pun yang
ditambah maupun yang dikurangi timbangannya.
Tidak
ada kolusi dan nepotise seperti yang sering terjadi di pengadilan dunia. Semua
dilakukan dengan jujur dan Adil.
Mizan
merupakan timbangan amal yang dapat mengukur dan menimbang setiap amal perbutan
manusia baik yang kecil maupun yang besar, yang berat maupun yang ringan,
bahkan niat manusia pun dapat ditimbangnya.
Firman
Alah SWT dalam Surah Al-Anbiya’ [21] ayat 47 yang artinya, “Dan Kami akan
memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun
dirugikan walau ssedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami
mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah kami yang membuat perhitungan.”.
Firman
Allah dalam Surah Al-Qari’ah [10] ayat 6-9 berikut.
iman
kepada hari akhir Qs al qori'ah 6-7
Maka
adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
f.
Yauml Jaza’ (Hari Pembalasan)
Setelah
ditimbang stiap amal perbuatannya, manusia diberi balasan yang setimpal sesuai
dengan amal perbuatannya. Kemudian, mereka menitih jembatan (sirat) yang
merupakan jembatan menuju surga yang terbentang di atas Neraka Jahanam.
Bagi
orang yang beriman dan banyak melakukan amal saleh, ia akan mudah melewatinya
untuk menuju surga. Adapun bagi orang yang kafir dan melaakukan kesalah ia akan
terpeleset dan jatuh ke dalamnya.
Hadis
riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah yang artinya, “Dibentangkan sebuah titian
di antara punggung dua tepi Neraka Jahanam, Aku (Nabi Muhammad) dan umatkulah
yang mula-mula menyeberang.”
Pada
hari pembalasan nanti, manusia akan dikelomokkan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
1)
Orang yang
masuk nerkan selama-lamanya
Bagi
orang kafir dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat SWT, dia kaan dimasukkan
ke dalam neraka selama-lamanya. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah [2]
ayat 39 sebagi berikut.
iman
kepada hari akhir Qs Al Baqoroh 39Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
2)
Orang yang
masuk surga selama-lamanya
Bagi
orang-orang yang beriman dan banyak melakukan amal saleh, mereka akan
dimasukkan ke dalam surga untuk selama-lamanya.
Firman
Allah SWt dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 25 sebagai beriktu.
iman
kepada hari akhir Qs Al baqoroh 25
Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat
kebajikan, bahwa untuk merka (disediakn) surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, merek
berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi
(buah-buah) yang serupa. Dan di sana merek (memperoleh) pasangan-pasangan yang
suci. Mereka kekal di dalamnya.
3)
Orang yang
masuk neraka kemudian masuk surga
Bagi
orang-orang yang beriman, tetapi banyak melakukan perbutan dosa sehingga
timbangan amal salahnya lebih ringan, akan ditempatkan di dalam Neraka Hawaiyah
untuk sementara sampai habis dosa-dosanya.Kemudian, mereka akan mendapat hanyak
dimasukkan ke dalam surga. Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Qori’ah
[101] ayat 6-9, yang artinya, “Maka ada pun orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan ada
pun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah
neraka Hawiyah.”
Allah
SWT menjanjikan kepada orang-orang yang berat timbangan amal salehnya akan
masuk surga dalam rida-Nya. Adapun tingkatan surga yang akan dihuni oleh
manusia bergantung alam salenhya.
Tingkataan
Surga tersebut, yaitu sebagai berkut.
·
Jannatul
Firdaus
·
Jannatul Na’im
·
Jannatul Ma’wa
·
Jannatul ‘Adn
·
Jannatul Khulud
·
Jannatul
Darussalam
·
Jannatul Darul
Maqamah
Nerakan
merupakan tempat kembali yang terbutuk yang sangat menyakitkan dan menyedihkan.
Nerakan disediakan oleh Allah SWT sebagai hukuman dan balsan bagi orang-orang
kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah SWT.
Di
dalam neraka, mereka disiksa dengan azab yang sangat pedih. Mereka tidak
mendapat makanan kecuali buah jakum yang berduri dan tajam menyayat lidah.
Mereka
juga tidak mendapatkan minum kecuali cairan timah yang mendidih yang dapat
menghancurkan mulut dan perut mereka.
Neraka
memiliki tingkataan, yaitu sebagai berikut.
·
Neraka Jahannam
·
Neraka Laza
·
Neraka Saqar
·
Neraka Sya’ir
·
Neraka Hutamah
·
Neraka Wali
·
Neraka Hawiyah
3. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
Ajaran
Islam tentang hari kebangkitan atau kiatat berfungsi menuntun manusia kepada
pengetahuan mengenai hal-hal sebgai berikut.
Alam
dan manusia sebagai ciptaan Allah SWT akan rusak dan hancur.
Ada
pembalasan atas tindakan manusia pada Hari Akhir. Ajaran Islam tentang
kehancuran alam beserta isinya sesungguh-nya telah mendapat dukungan dari
berbagai kalangan peneliti dan ilmuan.Penemuan di bidang fisika menyatakan
bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit pada waktunya akan hilang.
Jika kondisi tersebut terjadi, akan timbul ketika seimbangan dan planet-planet
akan bertabrakan, saling menghancurkan satu sama lain. Sementara itu,
kepercayaan terhadap hari kiamat akan menyadarkan manusia bahwa kehiupan di
dunia merupakan persiapan untuk menyongsong kehidupan abadai di
akhirat.Kehidupan di dunia bersifat sementara. Firman Allah SWT dalam Al-Quran menyatakan bahwa setelah manusia
mengerti dan yakin adanya hari pembalasan di akhirat, manusia akan menyadari
bahwa keadilan dan kebenran yang sesungguhnya kaan terbukti nanti pada Hari
Akhir.
Contoh Perilaku dan Penerapan Hikmah Beriman Kepda Hari Akhir
Beriman kepada Hari Akhir tidak hanya dibuktikan dengan keyakinan
hati dan kata-kata, akan tetapi perlu juga dibuktikan dengan perbutan atau
perilaku.
Setiap umat Islam harus menunjukkan perilaku yang mencerminkan
keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dikatakan beriman kepada
Hari Ahir jika perilaku seseorang masih mementingkan kehidupan dunia dan
melupakan Hari Akhir.
Perilaku orang yang sudah menyadari fungsi beriman kepada Hari
Akhir meliputi hal-hal berikut ini:
1.
Orang yang
beriman kepada Hari Akhir akan tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari
yang selalu berbuat baik dan senantiasa memberikan kebaikan kepada orang lain.
2. Orang yang beriman kepada Hari Akhir senantiasa rajin beribadah
untuk mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat.
3. Ia akan senantiasa berhati-hati dalam sikap dan tindakannya karena
ia yakin bahwa setiap amal perbuatannya akan mendapat balasan yang setimpal.
4. Ia akan selalu berusaha menghindarkan berbagai perbuatan dosa dan
kesalahan.
5.
Demikianlah
pembahasan mengenai iman kepada hari akhir pada kesempatan kali ini, semoga
bermanfaat dan semakin meningkatakan iman dan takwa kita kepada Allah SWT.
Refrensi :
Ilmy, Bachrul. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Kelas XII. Bandung: Grafindo Media Pratama.